Antri Yukkk

Di siang yang yang cukup terik, matahari bersinar menyinari halaman madrasah kami. Halaman madrasah kami luas. Ada berbagai pohon tumbuh di halaman madrasah kami. Ada mangga, rambutan, kedondong dan juga pepaya. Jika musim rambutan tiba, kami boleh memetik rambutan yang sudah merah. Teman-teman ada yang mau...... Boleh datang ke Madrasah kami.

Saat itu, terdengar bel berbunyi tanda pelajaran selesai, tkami pun berdoa untuk mengakhiri pelajaran. Selesai berdoa, dengan tertib kami bersalaman dengan bu Ela sambil mencium tangan Beliau. Lalu kami ke mushola untuk melakukan sholat dhuhur.

(Fara dan Najwa berjalan ke mushola, ketika di tempat wudhu, mereka melihat teman-temannya antri wudhu)

lalu Fara berkata      : Wah antriannya masih banyak!

Najwa menjawab      : Kita tunggu saja, ikut antri yuk!

Fara                            :Walaupun antrian banyak, Alhamdulillah ya kita semua tertib.

Najwa                         : iya (kata Najwa)

 

(Tiba-tiba datang Putri dengan tergesa-gesa, dan tidak sengaja mendorong Najwa)

Putri berteriak           : Eh minggir-minggir. Aku mau wudhu, keburu telat shalat.

Fara                  : Ngantri dong Putri.

Putri                  : Aku nanti telat, gak mau ah.(kata si Putri)

Fara                  : Hmmmmm.....itu  baca BUDAYAKAN ANTRI

Putri                  : iya .....aku bisa baca (sambil marah-marah)

Fara             : Makanya antri, yang lain juga sabar kok. Kamu tadi kan tidak piket, kenapa tidak langsung wudhu!

Putri                  : Aku tadi masih ngobrol sama temanku.

Tanya lesnya masuk atau enggak soalnya aku kemarin tidak les.

Fara                  : Ngobrol sambil ngantri kan bisa to Put?Jadi kamu tidak perlu tergesa-gesa .

Putri                  : Gak mau ah.....

Fara              : Kamu tidak malu ya menyerobot antrian dan hak orang lain. Lihat itu, suasana jadi kacau sebelum kamu datang semua tertib. Sekarang jadi ramai deh dan baju Najwa jadi basah juga tuh.

Putri                  : Salah Najwa sendiri, kenapa wudhu lama banget.

Fara                  : Aduh duhhh, duh pusing aku ..Udah salah dibilangin gak mau sadar juga  ya.

              ( Sementara itu, Najwa yang bajunya basah tampak sedang menangis)

Najwa (sambil menangis)  : Putri....lihat gara-gara kamu bajuku jadi basah.

Putri                : Salah kamu sendiri.

Najwa             : Kalau kamu gak dorong aku, gak akan begini jadinya.

Putri                : Aku nanti telat sholat Wa.

Najwa             : Tapi kamu kan harus antri seperti teman-teman yang lain. Biasakan dong Put kamu mau antri juga.

Putri                :Tadi aku ada urusan Wa.

Najwa             : Jangan cari alasan lagi

 

Lalu Fara datang dan mendamaikan mereka berdua.

 

Fara                  : Benar yang dikatakan Najwa, Putri. Budaya antri jangan kamu tinggalkan ya dimanapun kita berada. Kita harus tetap selalu disiplin, sabar, tertib, dan bisa menghargai hak orang lain.

  Ayo sekarang antri di belakangku.

Putri                : Iya terima kasih (lalu berjalan ke belakang Fara)

 

Akhirnya merekapun  saling berma’afan. Putri berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.

 

Demikian cerita yang dapat saya sampaikan. Dari cerita ini, dapat kita ambil sebuah pelajaran lho...

Yaitu budaya mengantri itu adalah hal sederhana dan sangat mudah dilakukan

 

Ayo.... Siapa di antara teman-teman yang tidak sabar dalam menunggu antrian?

Kalau kita bisa membiasakan buaya antri, berarti kita sudah mengamalkan salah satu sila dari Pancasila yaitu sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan membiasakan budaya antri, maka akan tercipta suasana yang aman, nyaman tanpa merugikan hak orang lain.


 

1 komentar

Posting Komentar

Social Media

Copyright © 2021

SucianaRahman